Pelatihan Dasar jurnalistik

-

 




Pelatihan Dasar jurnalistik PPWI dilaksanakan

Kopi Kabupaten Pelalawan

Pelatihan dasar jurnalistik Persatuan  Pewarta Warga negara Indonesia dilaksanakan dengan sistem darling , Sabtu, 28/08/2021.

Yang terdaftar Sebanyak 93 peseta,yanga ikut serta pada hari H haya, 78 peserta yang mengikuti pelatihan jurnalistik di ikuti peserta dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia dimulai dari pukul 13.15 WIB hingga berakhir sampai pukul 17.00 WIB.

Narasumber dalam pelatihan dasar jurnalistik Persatuan Pewarta Warga Negara Indonesia ini diantaranya, ketua umum PPWI, Wilson S.pd., M.Sc., M.A, Mung pujanarko,S.Sos., M.I.Kom, yang merupakan dosen ilmu komunikasi dan penulis di beberapa media, Danny PH Siagian., SE., Praktisi jurnalistik, Sebagai Host dalam acara, Serepina Tiur Maida, S, Sos, M.pd., M. I.kom yang merupakan dosen ilmu komunikasi yang bepengalaman dalam bidang jurnalistik ibu serepina adalah wanita yang murah senyum.

Peserta yang ikut pelatihan dasar jurnalisti sangat antusias,untuk mengikuti materi dasar jurnalistik yang di isi ,dengan tiga naras umber yang banyak pengalaman dalam (PPWI)  dan peserta yang ikut serta dalam pelatihan dasar jurnalisti ,sangat antusia untuk bertanya pada kolom chat.

Selama berlangsung dalam pelatihan dasar jurnalisti,panitia pun tidak lupa,dengan mengadakan quis tiap materi yang di berikan kepada peserta pelatihan dasar jurnalistik,agar peserta tidak bosan dan ngantuk selama,menerima materi dasar jurnalistik.

Para peserta pelatihan Dasar jurnalistik, akan mendapatkan materi menulis berita cepat, dan editing dalam tulisan ,editing foto,dan editing video dalam pewarta (PPWI) para peserta jugapun mendapatkan wawasan dalam penulisan kalimat Bahasa Indonesia yang baik dan benar, peserta juga mendapatkan sertifikat (PDJ)pelatihan Dasar jurnalistik.

Meskipun,kondisi saat ini dunia semakin melanda dengan Covit 19, panitia pelaksana (PDJ) pelatihan dasar jurnalistik tegaskan kepada pesarta tetap prokes,dalam kondisi seperti apapun,Pelatihan dasar jurnalisti berjalan aman dan lancar sampai akhir.

Untuk mengakhiri acara pelatihan dasar jurnalistik panitia, mengadakan sesih foto Bersama dengan peserta yang ikut pelatihan dasar jurnalistik ,pania pun memberikan tugas kepada peserta yang ikut dan menetukan pengumpulan tugas batas tanggal 31 hari senin Agustus 2021.

Ketua dewan pimpinan nasional (DPN) Wilsong lengge berharap kegiatan ini terus berlanjut kedepan untuk mengasah kemampuan menjadi jurnalistik propesional di kalangan masyarak Indonesia.

(Pewarta: Tinus.E)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUASA HIDUP DI DUNIA "

-
Gambar
  Doc : Tn. Edo  Loc : tepian kapuas Sanggau Dunia ini,hanya ada dua yaitu,? Pagi dan malam,baik dan buruk,susah dan senang,hidup dan mati, orang benar dan orang salah,laki-laki dan perempuan, Itulah penguasa dunia.                 AWAN PUTIH
Read more »

Saya merasa Program Transmigrasi ke Papua ini membawa dampak buruk bagi masyarakat pribumi. Maka saya menolak.!

-
Gambar
                   Doc.ilustrasi teknologi . https://draft.blogger.com/u/1/blog/post/edit. Saya, sebagai bagian dari mahasiswa yang peduli terhadap keutuhan dan kelestarian tanah Papua, dengan ini menyatakan penolakan tegas terhadap program transmigrasi yang direncanakan oleh pemerintah. Saya  menyampaikan sikap ini dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Papua Bukan Tanah Kosong: Tanah Papua adalah rumah bagi masyarakat adat yang telah hidup di sana selama berabad-abad. Tanah ini bukanlah lahan kosong yang bisa diisi seenaknya, melainkan wilayah yang kaya akan budaya, tradisi, dan nilai-nilai lokal yang harus dihormati dan dilindungi. 2. Ancaman Terhadap Kehidupan dan Hak Masyarakat Adat Program transmigrasi berpotensi mengancam hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya kami. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, hilangnya mata pencaharian, dan konflik sosial yang merugikan masyarakat setempat, Keputusan yang d...
Read more »

Tanah Melanesia Ku Papua

-
Gambar
.                          doc:ig Di sebuah desa kecil yang terletak di tengah hutan tropis Papua, hiduplah seorang gadis bernama Maya. Desa tersebut dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang tinggi, hutan lebat yang penuh dengan flora dan fauna eksotis, serta sungai-sungai yang jernih. Maya sangat mencintai tanah kelahirannya, Melanesia, dan merasa bangga menjadi bagian dari masyarakat adat Papua. *(Ilustrasi: Maya, seorang gadis Papua dengan pakaian tradisional, berdiri di tengah hutan tropis yang subur)* Setiap hari, Maya menghabiskan waktu di hutan bersama ayahnya, belajar tentang berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di sana. Ayahnya adalah seorang pawang hutan yang sangat dihormati oleh penduduk desa karena pengetahuannya yang mendalam tentang alam. Dia mengajarkan Maya bagaimana menjaga keseimbangan alam dan menghargai setiap makhluk hidup yang ada. Suatu hari, ketika Maya sedang berjalan di hutan,...
Read more »